Cara Mengajarkan Sholat Kepada Anak
Anak merupakan
aset penting untuk keluarga maupun untuk negara, untuk menjadikannya seseorang
yang baik dan berguna untuk masa depan kita perlu membimbingnya dari mulai usia
dini salah satunya adalah dengan cara mengajarkan sholat kepada anak.Untuk
membiasakan anak melakukan ibadah di masjid, antara lain:
1. Untuk
anak batita, biasakan ia berada di tengah orang dewasa yang tengah melakukan
shalat secara berjamaah. Terkadang yang membuat mereka mendadak rewel adalah
rasa ditinggalkan saat semua sibuk melakukan shalat, sedangkan tidak ada yang
memperhatikannya. Dengan membiasakan ia ‘ditinggal’ sebentar untuk melakukan
shalat berjamaah di rumah misalnya, akan membuatnya terbiasa dengan keadaan ini
saat berada di tempat ibadah.
2.
Sekali-sekali ajaklah ia ke masjid, walaupun Anda tidak ikut shalat berjamaah.
Hanya membiasakan si kecil berada di lingkungan yang terasa asing baginya. Beri
penjelasan apa yang biasa dilakukan orang saat di masjid. Dan biarkan saja jika
ia terlihat ingin mengikuti orang melakukan shalat.
3.
Sebelumnya Anda juga dapat membeli buku cerita bergambar, atau ceritakan saja
sesuai dengan kemampuannya mencerna tentang suasana masjid, dan apa saja yang
biasa orang lakukan di masjid, juga apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan
di masjid. Tekankan bahwa masjid adalah tempat ibadah, dan orang membutuhkan
tempat yang tenang jika beribadah.
4. Jika
saatnya tiba, Anda dapat mendadani si kecil dengan pakaian yang pantas, namun
nyaman dan tidak panas. Pakaian yang berlapis-lapis akan membuatnya gerah,
sehingga jangan heran jika anak menjadi rewel saat berada di masjid. Jika perlu
sediakan pakaian seperti yang Anda kenakan, misalnya baju koko yang serupa,
atau peci yang sama, sehingga ia akan bangga mengenakannya bersama Anda.
5. Untuk
anak batita dan balita, perlu juga Anda bawakan buku cerita atau mainan yang
dapat membuatnya sibuk saat Anda harus melakukan ibadah, atau mendengarkan
ceramah dengan waktu yang agak panjang.
6. Jika
perilaku si kecil tidak sesuai dengan harapan Anda, maklumi saja. Beri
peringatan dengan cara yang tegas namun penuh kasih sayang. Misalnya saat anak
berteriak atau menangis. Jangan segan-segan untuk berulang kali mengingatkan
mereka bahwa masjid adalah tempat dimana orang membutuhkan ketenangan untuk
beribadah, sehingga biasakan mereka untuk tidak berbicara keras, mengobrol,
bercanda maupun berteriak-teriak di tempat ini. Tentu saja sebelumnya Anda juga
harus memberi contoh yang sama.
7. Ingat
bahwa pengalaman di awal usia anak saat berada di tempat ibadah ini
mempengaruhi seluruh kesannya terhadap tempat ini, dan lebih luas lagi terhadap
agama yang dianutnya. Jika kita terbiasa menakut-nakutinya dengan hal-hal yang
menyeramkan, seperti setan, neraka, dosa dan sebagainya di tempat ini, maka si
kecil akan menangkap pesan bahwa berada di masjid menakutkan, sehingga bisa
jadi ia akan memiliki kesan yang negatif terhadap apa yang sedang
dipelajarinya. Namun kalau Anda memperkenalkan tempat ibadah sebagai sesuatu
yang nyaman dan memberikan ketenangan, maka ia pun akan memiliki kesan yang
serupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar